Selasa, 26 April 2016

" Membuat dan Memasang Link Dalam Blog Anda "

Cara membuat link di Blogger atau website bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode "Compose" atau dengan metode "HTML".

Link bisa berupa kata, kalimat, barisan kalimat, atau juga sebuah gambar/foto.
Link bisa menuju ke alamat website/blog lain, menuju alamat dari website/blog yang sama, dan juga bisa pada satu halaman website/blog yang sama.

Metode Compose

Cara Membuat Link di Blog

Ketikan kata atau kalimat yang akan dibuat sebuah link, kemudian "blok" menggunakan mouse sehingga kata atau kalimat itu tersorot.
Setelah itu klik "Link" dan akan muncul jendela seperti di bawah ini.

Cara Membuat Link di Blog


Text to display adalah kata atau kalimat yang akan dijadikan sebuah link.

Web addres adalah alamat website tujuan dari link tersebut. Contoh:
http://otodidakers-tutor.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-link-di-blog.html

Email address adalah untuk membuat link yang tujuannya untuk mengirim e-mail. Contoh:  

Open this link in a new window adalah apabila di centang fungsinya untuk membuka link pada jendela baru atau tab baru saat link tersebut di klik. Contoh: Klik link berikut ini untuk membuka pada jendela baru:

Add 'rel=nofollow' attribut adalah untuk menambahkan atribut atau informasi tambahan untuk link tersebut yang berfungsi memberikan keterangan/informasi kepada mesin pencari seperti Google untuk tidak melacak link itu di mesin pencarian.

Metode HTML

Metode HTML adalah cara yang berbeda dengan metode Compose. Kita harus menggunakan kode HTML untuk membuat sebuah link. Kode yang kita pakai adalah:

<a href="alamat url">Teks/gambar yang dijadikan sebuah link</a>

Warna merah bisa anda ganti dengan tujuan link anda.
Contoh: 

<a href="http://otodidakers-tutor.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-link-di-blog.html">Pasang Link Iklan</a>

Maka akan tampil seperti ini: Pasang Link Iklan

Membuka Link Pada Tab Baru Di Browser

Untuk membuka link pada halaman/tab baru, maka kita tambahkan kode "target=_blank". Contoh:

<a href="alamat url" target="_blank">Cara Mengganti Template di Blogger</a>

Maka akan seperti ini: Cara Mengganti Template di Blogger


Semoga bermamfaat bagi semua. Mari terus berbagi bersama !!!

Rabu, 05 November 2014

Display Classroom

Suasana kelas yang nyaman rapi, bersih dan indah tentunya akan membuat anak nyaman dalam belajar, akan tetapi semua itu tidaklah cukup. Berbagai tingkat kecerdasan dan karakter anak, guru  diharapkan mampu berupaya untuk menfasilitas dengan penggunaan media-media menarik yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Display merupakan sebuah tools untuk memberikan informasi-informasi penting yang dapat menunjang pembelajaran. Keberadaan display ini diharapkan mampu memberikan stimulasi, motivasi maupun media untuk apresiasi siswa dalam belajar. 
Langkah-langkah pembuatan display kelas, yaitu :
  1. Penentuan Tema, karena sekarang ini kita menggunakan kurikulum 2013, nah kita harus menyesuaikan dengan tema buku tematik. Kita harus melakukan banyak eksplorasi tema yang sesuai dengan pembahasan di buku pelajaran. Kita boleh mengambil dari buku tema mana saja.
  2.  Desain Tema, Setelah kita menentukan tema dengan melakukan sketsa awal, kita bisa melakukannya di berbagai software khusus desain grafis seperti Corel Draw, Adobe sotosop, dll. Untuk gambar-gambar objeknya kita  bisa mencari di internet atau dari berbagai sumber.
  3. Buat Skala, setelah di desain temanya maka kita harus menentukan skalanya untuk membuat gambar aslinya.
  4. Persiapan Peralatan, Belilah peralatan yang di perlukan seperti lem fox, kertas asturo, karton putih, lakban, dll.

Selasa, 04 November 2014

Tiga Kenikmatan Hidup

Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia
Setiap manusia, apalagi sebagai muslim kita tentu mendambakan kehidupan yang menyenangkan di dunia ini, bahkan kalau perlu seolah-olah dunia ini menjadi milik kita. Untuk bisa merasakan kehikmatan hidup di dunia ini, ada tiga perkara yang harus dicapai oleh seorang muslim, hal ini disebutkan dalam hadits Nabi:
" Barangsiapa yang di pagi hari sehat badannya, tenang jiwanya dan dia mempunyai makanan di hari itu, maka seolah-olah dunia ini dikaruniakan kepadanya. "
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Untuk memahami lebih dalam tentang apa yang dimaksud oleh Rasulullah Saw, hadits di atas perlu kita pahami dengan baik.
1.      BADAN YANG SEHAT.
Badan yang sehat merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi manusia yang tidak ternilai harganya, rasanya tidak ada artinya segala sesuatu yang kita miliki bila kita tidak memiliki kesehatan jasmani. Apa artinya harta yang berlimpah dengan mobil yang mahal harganya, rumah yang besar dan bagus, kedudukan yang tinggi dan segala sesuatu yang sebenarnya menyenangkan untuk hidup di dunia ini bila kita tidak sehat. Oleh karena kesehatan bukan hanya harus dibanggakan dihadapan orang lain, tapi yang lebih penting lagi adalah harus disyukuri kepada yang menganugerahkannya, yakni Allah Swt.
Kesehatan badan bisa diraih dengan mencegah dari segala penyakit yang akan menyerang tubuh dan mengatur segala keseimbangan yang diperlukannya. Oleh karena itu tubuh manusia punya hak-hak yang harus dipenuhi, diantara hak-hak itu adalah bersihkan jasmani bila kotor, makan bila lapar, minum bila haus, istirahat bila lelah, lindungi dari panas dan dingin, obati bila terserang penyakit, dll. Ini merupakan salah satu bentuk dari rasa syukur kepada Allah yang harus kita tunjukkan. Bentuk syukur yang lain adalah memanfaatkan kesehatan jasmani dengan segala kesegaran dan kekuatannya untuk melakukan berbagai aktivitas yang menggambarkan pengabdian kita kepada Allah Swt.
Namun yang amat disayangkan dan ini diingatkan betul oleh Rasulullah Saw adalah banyak manusia yang lupa dengan kondisi kesehatannya. Saat sehat ia tidak mencegah kemungkinan datangnya penyakit, tidak memenuhi hak-hak jasmani dan tidak menggunakan kesehatannya itu untuk melakukan aktivitas pengabdian kepada Allah sehingga pada saat sakit, barulah ia menyesal dengan penyesalan yang sangat dalam, Rasulullah Saw bersabda:
Ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang (HR. Bukhari).
2.      JIWA YANG TENANG.
Hal yang tidak kalah pentingnya dari badan yang sehat adalah jiwa yang tenang, sebab apa artinya manusia memiliki jiwa yang sehat bila jiwanya tidak tenang, bahkan badan yang sakit sekalipun tidak menjadi persoalan yang terlalu memberatkan bila dihadapi dengan jiwa yang tenang, apalagi ketenangan jiwa bila menjadi modal yang besar untuk bisa sembuh dari berbagai penyakit.
Jiwa yang tenang adalah jiwa yang selalu berorientasi kepada Allah Swt, karena itu, orang yang ingin meraih ketenangan hidup dijalani kehidupan dengan segala aktivitasnya karena Allah, dengan ketentuan yang telah digariskan Allah dan untuk meraih ridha dari Allah Swt. Dengan demikian, sumber ketenangan hidup bagi seorang muslim adalah keimanan kepada Allah Swt dan ia selalu berdzikir kepada Allah dengan segala aplikasinya, Allah Swt berfirman yang artinya: Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram (tenang) dengan mengingat Allah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenang (QS 13:28).
Oleh karena itu, keimanan kepada Allah yang merupakan sumber ketenangan akan membuat seorang muslim merasa senang untuk mendapatkan beban-beban berat dan tidak ada kegelisahan sedikitpun di dalam hatinya dalam menjalankan tugas-tugas yang berat itu. Abu Na’im dan Ibnu Hibban meriwayatkan bahwa para sahabat Nabi bahu membahu membawa satu persatu batu bata yang besar untuk membangun masjid. Tapi Ammar bin Yasir justeru membawa dua tumpukan batu bata besar. Ketika Nabi melihatnya, beliau membersihkan debu dari kepala Ammar sambil bersabda: “Wahai Ammar, tidakkah cukup bagimu untuk membawa seperti yang dilakukan para sahabatmu?”. Ammar menjawab: “Saya mengharapkan pahala dari Allah”. Lalu Nabi bersabda: “Sesungguhnya Ammar memiliki keimanan yang penuh dari ujung rambut sampai ke ujung kakinya atau tulangnya”.
Disamping itu, seandainya kematian akan menjemput dirinya, keimanan kepada Allah dengan segala aplikasinya tidak akan membuat seorang muslim takut kepada mati, bahkan ia akan sambut kematian itu dengan jiwa yang tenang, Allahpun memanggilnya dengan panggilan yang menyenangkan: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS 89:27-30).
Dengan demikian, jiwa yang tenang membuat kehidupan manusia bisa dijalani dengan sebai-baiknya dan memberi manfaat yang besar, tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain, sedangkan kematiannya justeru akan menjadi kenangan manis bagi orang yang hidup dan ia akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dengan masuk ke dalam surga dengan segala kenikmatan yang tiada terbayangkan.
3.      MAKANAN YANG CUKUP
Makanan, termasuk di dalamnya adalah minuman merupakan kebutuhan yang sangat pokok dalam kehidupan manusia. Kesehatan manusia tidak bisa dipertahankan bila ia tidak makan dan tidak minum, bahkan tidak sedikit orang yang semula memiliki kekuatan iman tidak bisa lagi dipertahankan keimanannya karena lapar, sedangkan bila situasinya sangat darurat, seorang muslimpun terpaksa harus memakan sesuatu yang pada dasarnya haram untuk dimakan, namun apakah seorang muslim bisa untuk berlama-lama dalam situasi darurat?.
Oleh karena itu, memiliki makanan yang cukup atau perekonomian yang memadai merupakan suatu kenikmatan tersendiri dalam hidup ini, sedangkan bila kondisi kehidupan seseorang dalam keadaan lapar, dan ia tidur dalam keadaan yang demikian, maka hal itu merupakan sesuatu yang sangat jelek, karenanya Rasulullah Saw selalu berdo’a sebagaimana terdapat dalam hadits:
Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lapar, karena ia adalah teman tidur yang paling jelek (HR. Abu Daud, Nasa’I, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan, seorang muslim sangat dituntut untuk mencari nafkah, baik untuk diri maupun keluarganya, apalagi bila ia bisa membantu orang lain seperti anak yatim, fakir miskin dan sebagainya. Itu sebabnya, orang yang mencari nafkah secara halal dan terhormat (bukan dengan cara mengemis atau meminta-minta) sangat dimuliakan oleh Allah Swt. Karenanya setiap muslim harus bersungguh-sungguh dalam mencari nafkah guna memenuhi kebutuhannya. Bila sudah terpenuhi dan selalu bisa dipenuhi kebutuhan nafkah diri dan keluarganya, maka hal ini merupakan suatu kenikmatan dalam kehidupan dan iman bila dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya pada masa-masa mendatang. Paling tidak, salah satu faktor yang membuat seseorang bisa menjadi kufur telah teratasi.
Demikian tiga faktor penting yang membuat manusia bisa dikatakan memperoleh kenikmatan dalam hidupnya di dunia yang sangat berpengaruh pada upaya memperoleh kenikmatan di akhirat kelak.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

My Inspiration

Terinspirasi dari sesosok wanita pengajar di film Laskar Pelangi, guru yang begitu ikhlas mengajar dan mendidik anak-anak Laskar Pelangi. Alhasil, dari keikhlasannya tersebut, anak-anak Laskar Pelangi menjadi pribadi yang tangguh, dan menjadi pribadi yang selalu termotivasi untuk mencapai cita-citanya. Dan aku bangga menjadi guru bagi orang lain. Sebuah profesi yang mengharuskanku mengajar dan mendidik seseorang. Dan profesi inilah yang mengajarkan banyak hal, salah satunya ilmu ikhlas. Teori ikhlas bisa di cerna dengan baik, tapi implementasi dari keikhlasan itu sendiri sangat sulit untuk di lakukan. Terkadang rasa jengkel membuncah pada saat mereka tidak memperhatikanku, rasa bosan yang muncul ketika mereka mereka lamban memahami materi yang kuajarkan, dan itu semua hanya bisa teratasi dengan yg namanya ikhlas dalam mengajar. Hari-demi hari ku berusaha untuk meng-upgrade pengetahuanku tentang ilmu ikhlas. Ku juga ingin seperti wanita dalam cerita itu, yang mampu menerapkan keikhlsan dalam setiap aktivitas mengajarku. Mulai berbaur dengan mereka, menganggap mereka teman ataupun adik sendiri. yang terkadang menjadi tempat curhatan bagiku, teman yang akan menghapus dukaku, dan berusaha berkecimpung di dunia mereka. Ada hal-hal yang membuatku memantapkan diri untuk bertahan di titik ini, yaitu Dengan profesiku sekarang, aku memiliki orang yang akan selalu memberikan masukan kepadaku menjadi orang yg lebih baik, Sebagai ladang amal, Tempatku untuk menjadi pribadi yg senantiasa berkarya, aktif, dan kreatif, Mengasah kemampuanku dalam hal EQ, IQ, AQ dan SQ, Bermimpi untuk menjadi inspirator bagi orang lain.

Ku sadar akan semua ini, ketika ku ikut bergabung di Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa. Ternyata tugas guru itu tidak hanya terfokus pada apa yang di ajarkan.

Menstruasi yang Tidak Normal

Nyeri Saat Menstruasi
Ketidaknyamanan pada perut ketika sedang datang bulan wajar di rasakan oleh wanita, seperti kembung atau kram. Namun periode menstruasi antara wanita yang satu dengan wanita yang lain berbeda-beda, dan kadang mengganggu aktivitas sehari-hari. Pertanyaannya, normal kah itu?

Periode menstruasi dikatakan tidak normal jika telah mengganggu kegiatan sehari-hari. Segera periksakan ke dokter jika rasa sakit pada perut sudah tidak tertahankan lagi, tubuh menjadi melemah, dan terjadi pendarahan yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
 
Sebuah survei yang dilakukan oleh ahli Obstetri dan Ginekologi di Keck USC School of Medicine, Diana Ramos, Sekitar 93 persen wanita dengan periode menstruasi yang berat mengatakan bahwa dirinya kurang bersemangat dalam menjalani hari-hari ketika sedang datang bulan. Sedangkan sekitar 65 persen melaporkan bahwa dirinya merasa kurang percaya diri dan hanya ingin tinggal di tempat tidur sepanjang hari selama datang bulan.

Seperti dilansir Self, waspadai tanda-tanda periode berat menstruasi dan segera temui dokter jika kalian mengalami salah satu dari kelima tanda berikut ini:
1. Darah menstruasi terlalu banyak keluar hingga membuat kalian harus mengganti pembalut setiap dua jam berturut-turut
2. Kalian perlu menggunakan pembalut ganda agar tidak tembus
3. Bangun tidur di malam hari untuk mengganti pembalut yang telah penuh
4. Terdapat gumpalan darah beku yang cukup besar di aliran darah menstruasi
5. Harus tinggal di tempat tidur karena terlalu lelah

Jika kalian mengalami tanda-tanda di atas, langsung konsultasi ke dokter ya, Dreamers!

Sabtu, 20 September 2014

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Model-model Pembelajaran adalah bingkai dari penerapan pendekatan, metode,teknik serta strategi dalam pembelajaran. Bruce Joyce dan Marsha Weil mengelompokkan model pembelajaran ke dalam 4 model, yaitu: 
  1. Model interaksi sosial; 
  2. Model pengolahan informasi; 
  3. personal-humanistik; 
  4. Model Modifikasi tingkah laku
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
  • Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.
  • Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
  • Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information), mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
Untuk mengetahui jenis-jenis model pembelajaran silahkan anda download di Link di bawah ini :

Jumat, 19 September 2014

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )



Banyak guru yang belum melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya di sekolah. PTK masih dianggap sesuatu yang menakutkan dan disamakan dengan skripsi.
Faktor Penyebab belum dilakukannya PTK
·         Guru kurang memahami profesi guru
·         Guru malas membaca
·         Guru malas menulis
·         Guru kurang sensitive terhadap waktu
·         Guru terjebak ke dalam rutinitas kerja
·         Guru kurang kreatif dan inovatif
·         Guru malas meneliti
·         Guru kurang memahami PTK



BAB 2
DEFINISI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

A.       Anggapan Guru tentang PTK
Menulis karya ilmiah merupakan momok bagi guru karena dianggap sebagai hal yang sukar, rumit. Hal itu karena kurangnya budaya membaca, padahal menulis dimulai dari banyak membaca. Penelitian dapat dilakukan bila ada upaya dari guru untuk memperbaiki kualitas pembelajarannya di sekolah.

B.       Hakikat PTK menurut Para Ahli
1.   Carr & Kemmis
     Bentuk penelitian refleksi diri (sellf reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalita dan kebenaran:
a.         Praktik-praktik sosial / pendidikan yang dilakukan sendiri
b.         Pengertian mengenal praktik-praktik tersebut
c.          Situasi-situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan
2.   McNiff
     Bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi , pasrtisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran.
3.   Nama Lain PTK
Penelitian Classroom Action Research (CAR) juga dikenal dengan nama:
Participatory Research, Collaborative Research, Emancipatory Research, Action Learning, Contextual Action Learning.

C.        Definisi Penelitian Tindakan Kelas
PTK: Penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa harus meningkat.
Masalah PTK berawal dari guru sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan  mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan..
PTK merupakan rangkaian riset- tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan…” guna memecahkan masalah.
Beberapa jenis penelitian tindakan: Penelitian tindakan perorangan (individual action research) dan penelitian tindakan kelompok (collaborative action research).





D.       Penelitian Tindakan Kelas vs Penelitian Formal
KETENTUAN
Penelitian Formal

CAR

Pelaku
Dilakukan oleh orang lain
Dilakukan oleh guru/dosenyang bersangkutan
Sampel
Harus representatif
 Tidak harus diperhatikan
Instrumen
 Harus valid dan reliabel
Tidak harus valid dan reliabel
Statistik
Analisis statistic yang baik
Tidak harus menggunakan statistik
Hipotesis
Hipotesis harus jelas
Tidak mensyaratkan hipotesis
Teori
Harus berlandaskan teori yang sudah ada
Teori tidak terlalu berpengaruh
Fungsi
Menguji Teori
Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung

E.        Prinsip Dasar PTK
1.    PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklutis.
2.    PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.
3.    Ilmiah, diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.
4.    Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.
5.    Lingkup, masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan luar ruang kelas.

F.        Peran Guru dalam PTK
1.    Guru harus bertindak sebagai pengajar sekaligus peneliti
2.    Guru mempunyai hak otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya. Metode paling utama adalah merefleksikan diri dengan tetap mengikuti kaidah penelitian yang sudah baku dan bukan tradisional.



BAB 3
MANFAAT PTK BAGI GURU

A.            Berbagai Manfaat PTK
1.   Manfaat Umum PTK
a.    Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
b.    Meningkatkan profesionalitas guru
c.     Meningkatkan rasa percaya diri
d.    Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan        ketrampilannya.

2.   Manfaat Khusus PTK
a.    Menumbuhkan kebiasaan menulis
b.    Menumbuhkan budaya meneliti
c.     Menggali ide baru
d.    Melatih pemikiran ilmiah
e.    Mengembangkan ketrampilan
f.      Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas

3.   Kesimpulan Manfaat
a.    Menumbuhkan kebiasaaan menulis
b.    Berpikir analitis dan ilmiah
c.     Menambah khasanah ilmu pendidikan
d.    Menumbuhkan semangat guru lain
e.    Mengembangkan pembelajaran
f.      Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan     

B.            Keunggulan PTK
                  1.     Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual
                  2.     Kerangka kerjanya teratur
                  3.     Berdasarkan pada observer nyata dan objektif
                  4.     Fleksibel dan adabtif
                  5.     Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran
                  6.     Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas
                  7.     Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru

C.             Prinsip PTK
                  1.     Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar
                  2.     Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu  proses pembelajaran                     
                  3.     Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan cukup meyakinkan
                  4.     Masalah yang ditelit iadalah masalah  pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan memiliki komitmen untuk mencari solusinya
                  5.     Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaanya dan mengindahkan tata karma organisasi.
                  6.     Masalah  tidak hanya focus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi secara keseluruhan.

D.            Perlombaan PTK Tingkat Nasional
PTK setiaptahunnyadiperlombakanolehpemerintah (Depdiknas) danlembagalainnya, seperti:
                  1.                         Lomba keberhasilan guru dalampembelajaran
                  2.                         Lomba karya tulis imtak (www.depdiknas.go.id)
                  3.                         Lomba karya innovative teacher (www.detik.com)
                  4.                         Lomba karya tulis pembuatan media pembelajaran (www.e-dukasi.net)
                  5.                         Lomba karya tulis inovatif pembelajaran guru (www.pdkjateng.go.id)
                  6.                         Lomba karya tulis guru ESIS (penerbit ESIS atau Erlangga)



BAB 4
MODEL-MODEL PTK

1.     Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian yang lain, khususnya PTK. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen yaitu  a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting).
2.     Model  Kemmis & Mctaggart
Model  Kemmis & Mctaggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) dijadikan sebagai satu kesatuan karena adanya  kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tak terpisahkan.
3.     Model John Elliott
Desain PTK John Elliott  dijelaskan bahwa di dalam satu tindakan terdiri dari step atau langkah tindakan, yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, dan langkah tindakan 3. Adanya langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam mata pelajaran terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu tindakan . untuk menyelesaikan satu pokok bahasan tertentu diperlukan beberapa kali langkah tindakan, yang terealisasi di dalam kegiatan belajar mengajar.
4.     Model Hopkins
Desain ini berpijak pada desain model PTK pendahulunya. Selanjutnya Hopkins (1993: 191) menyusun desain tersendiri sebagai berikut: mengambil start – audit – perencanaan konstruksi – perencanaan tindakan (target, tugas, kriteria keberhasilan) – implementasi dan evaluasi: implementasi (menopang komitmen: cek kemajuan; mengatasi problem) –cek hasil – pengambilan stok – audit (untuk kembali ke perencanaan konstruksi selanjutnya) dan pelaporan. 
5.      Model Mc Kernan
Menurut McKernan ada tujuh langkah yang harus dicermati dalam PTK yaitu:
a.       Analisis situasi (reconnaissance) atau kenal medan
b.      Perumusan dan klarifikasi permasalahan
c.       Hipotesis tindakan
d.      Perencanaan tindakan
e.       Penerapan tindakan dengan monitoringnya
f.        Evaluasi hasil tindakan
g.       Refleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan selanjutnya.


BAB 5
PERSIAPAN PTK

A.     Tahap Pelaksanaan PTK
Untuk pelaksanaan PTK, dibutuhkan tahapan sebagai berikut:
1.      Perencanaan (Planning)
2.      Tindakan (Acting)
3.      Pengamatan (Observing)
4.      Refleksi (Reflecting)

B.     Siklus PTK
Satu siklus adalah satu putaran dalam PTK yang di dalamnya melipti tahapan kegiatan perencanaan strategi pembelajaran, tahapan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan strategi yang telah disiapkan, yang diamati tingkat keberhasilannya, dan dievaluasi apakah tingkat keberhasilan sudah mencapai yang ditargetkan. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan strategi yang telah direncanakan bisa terdiri dari satu atau beberapa pertemuan yang merupakan kelanjutan dalam satu unit strategi yang telah direncanakan. Misalnya, pertemuan pertama untuk tahapan pembelajaran menulis berupa pembangkitan skemata siswa (schemata activation) dilanjutkan dengan drafting awal, pertemuan kedua adalah tahapan peer editing dan revising, dan pertemuan ketiga melanjutkan tahapan publishing. Dalam contoh ini tiga pertemuan dilaksanakan dalam satu siklus.

C.      Model Utama Tahapan Pelaksanaan PTK
Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


bb 5.jpg
 







1.      Model Kurt Lewin
Konsep pokok action research  menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan(observing), dan refleksi (reflecting). Model ini lebih banyak dipakai karena sangat mudah dipahami oelh para guru dalam meneliti PTK di sekolah.


2.      Model Kemmi dan McTaggart
Model Kemmis dan McTaggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin seperti yang diuraikan diatas, hanya saja komponen tindakan (acing) dan pengamatan (observing) dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama.
D.    Tahap Perencanaan PTK
Tahap-tahap perencanaan PTK terdiri atas:
1.      Mengidentifikasi dan menetapkan Masalah
a.       Penyusunan Masalah
b.      Kategori Masalah Pembelajaran
c.       Kriteria Penentuan Masalah
d.      Contoh Masalah Sebagai Fokus Penelitian Tindakan
e.       Contoh Masalah di Luar Jangkauan
f.        Contoh masalah di Dalam Jangkauan
g.       Contoh Fokus Penelitian selain Masalah
2.      Menganalisa dan Merumuskan Masalah
3.      Merencanakan Tindakan Perbaikan



BAB VI
LANGKAH-LANGKAH PTK


A.       Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas:
1.   Adanya ide awal
Pada umumnya ide awal yang menggayut di PTK ialah terdapatnya permasalahan-permasalahan yang berlangsung didalam suatu kelas. Ide awal tersebut diantaranya berupa upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan. Dalam penerapan PTK itu, dapat diketahui hal-hal yang perlu dilakukan peneliti demi perubahan dan perbaikan dalam kelas yang sedang diajarnya. Misalnya: guru menenmukan cara mengenalkan angka kepada anak didiknya dengan membuat kartu mainan “Number”.
2.   Prasurvey
Prasurvey dimaksudkan untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di kelas yang akan diteliti.
3.   Diagnosis
Peneliti perlu melakukan diagnosis atau dugaan sementara mengenai timbulny a suatu permasalahan yang muncul didalam suatu kelas. Dengan diperolehnya diagnosis, peneliti PTK akan dapat menentukan berbagai hal, misalnya strategi pengajaran, media pengajaran, dan materi pengajaran yang tepat kaitannya dengan implementasi PTK.
4.   Perencanaan
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum dilakukan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang meliputi PTK. Sedangkan perencanaan khusus  dimaksudkan untuk menyususn rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenanya, dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replaining). Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran,  teknik atau strategi pembelajaran, dan lain-lain.
5.   Implementsi tindakan
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. PTK bersifat emansipatoris dan membebaskan (liberating), karena mendorong kebebasan Guru dalam berpikir dan beragumentasi dalam bereksperimen.
6.   Pengamatan
Pada saat monitoring, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitiannya.
7.   Refleksi
Refleksi adalah perbuatan memikirkan sesuatu yang dilakukan oleh para kolaborator yang terkait pada PTK yang dilaksanakan. Berdasarkan refleksi ini pula tindakan penguilangan (replaining) dilakukan.
8.   Penyusunan laporan PTK
Penyusunan laporan harus sistematis dan sesuai dengan acuan yang telah diberikan dalam penelitian PTK.

B.       Contoh Penerapan PTK
1.   Tindakan Pertama
a.       Membuat pertanyaan secara jelas dan tidak terlampaui panjang.
b.      Pertanyaan ditujukan kepada seluruh siswa.
c.       Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir dulu sebelum menjawab.
2.     Tindakan kedua
Tindakan kedua berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus pertama yang belum tuntas. Selam aproses belajar pada siklus kedua ini juga akan dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

C.        Implementasi PTK
1.      Diagnosis dan penetapan masalah
a.       Jenis ligkup PTK
1)   PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas,
2)   PTK yang dikaitkan dengan kegiatan belajar mengajar,
3)  PTK yang dikaitkan dengan pengembanagan atau penggunaan sumber-sumber      belajar,
4)   PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional
b.    Rumusan masalah
Rumusan masalah yang mungkin ditetapkan sebagai berikut:
1)  Bagaiman membelajarkan siswa dengan materi tertentu agar siswa mau dan mampu belajar?
2)  Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar?
3)  Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar?
4)  Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan siswa sehari-hari agar dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamannya mengenai materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya?
5)  Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi?
6)  Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif?

2.     Bentuk dan skenario tindakan
Guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam kelas.
3.     Pengembangan instrumen mengukur keberhasilan tindakan
a.         Menurut proses (bagan alir)
Dari sisi proses atau bagan alirnya, instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaiyan dengan input (kondisi awal), proses (saat berlangsung), dan output (hasil).
b.         Menurut hal yang diamati
1)   Pengamatan terhadap guru (observing teacher)
a.         Catatan anekdoktal peristiwa dalam pembelajaran
b.        Catatan anekdoktal interaksi Guru-Siswa
c.         Catatan amekdotal pola pengelompokan belajar
d.        Pengamatan terstruktur
e.         Lembar pengamatan model managemen kelas
f.          Lembar pengamatan keterampilan bertanya
g.         Catatan anekdotal aktifitas pembelajaran
h.        Catatan anekdotal membantu siswa berpartisipasi, dsb

2)   Pengamatan terhadap kelas (observing classroom)
a)       Format anekdoktal organisasi kelas
b)       Format peta kelas
c)        Observasi kelas terstruktur
d)       Format skala pengkodean lingkungan sosial kelas
e)       Lembar cek wawancara personalia sekolah
f)         Lembar cek kompetensi, dll.

3)  Pengamatan terhadap siswa (observing student)
a)       Tes diagnostik
b)       Catatan anekdoktal perilaku siswa
c)        Format bayangan
d)       Kartu profil siswa
e)       Grafik deskripsi profil siswa
f)         Inventori kalimat tak lengkap
g)       Pedoman wawancara untuk refleksi
h)       Sosiogram

4)  Instrumen lain
a)       Pedoman pengamatan
b)       Pedoman wawancara
c)        Angket atau kuesioner
d)       Pedoman pengkajian data dokumen
e)       Tes dan assesment alternatif

4.     Prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

Dalam PTK, perhatian lebih kepada kasus daripada sampel. Hal ini berimplikasi bahwa metodologi  yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi problematik daripada atas dasar prediksi di dalam parameter.
Kasus-kasus yang terjadi dalam pembelajaran di kelas dapat dipecahkan dengan cara Guru melakukan PTK di kelasnya sendiri sehingga Guru dapat memperbaiki kinerjanya dan menelaah manfaat dan dampaknya bagi peserta didik.



BAB 7
PEMBUATAN PROPOSAL PTK

Dalam membuat proposal PTK biasanya guru mengacu kepada format PTK dari DEPDIKNAS  yang terdiri dari :
A.       Judul Penelitian
Dalam membuat judul penelitian ada beberapa hal yang harus diketahui adalah :
1.    Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca.
2.    Memuat variabel penelitian
3.    Menjawab apa yang ingin ditingkatkan.
4.    Dengan cara apa/upaya apa untuk meningkatkannya
5.    Sasaran dan lokasi tercermin dalam judul
6.    Banyak kata sekitar 15-20 kata

B.       Bidang Ilmu
Bidang penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru matematika tidak membahas pembelajaran yang ada dipelajarn Biologi.

C.        Pendahuluan
Dalam pendahuluan harus dikemukakan :
1.    Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, meliputi:
a.    Uraian tentang mata pelajaran dalam kurikulum
b.    Gambaran umum isi mata pelajaran tersebut termasuk pembagian waktunya ( Lampirkan analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersanglkutan)
c.     Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.
2.    Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran.  Kriteria masalah yang dapat dibuat  PTK adalah :
a.    Masalah disekolah/ dikelas
b.    Layak diteliti dan terjangkau PTK
c.     Perlu ada : Identifikasi masalah, analisis masalah
d.    Rumusan masalah : singkat, Jelas, operasional
e.    Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas

D.       Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan defenisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat Tanya dengan mengajukan kalimat alternatif tindakan yang akan diambil dan hal positif yang diantisipasi.




E.        Cara Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan action yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.

F.        Tinjauan Pustaka
Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menghasilkan gagasan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.

G.       Tujuan Penelitian
Tujuan Umum dan khusus  diuraikan dengan jelas sehingga tampak keberhasilannya.

H.      Kontribusi Hasil Penelitian
Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan pembelajaran sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya.

I.         Metode Penelitian
       Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas.

J.          Jadwal Penelitian
       Contohnya jadwal penelitian disusun selama 10 bulan

K.       Personalia Penelitian
       Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan,pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada lembar pengesahan.

L.        Lampiran-lampiran
1.    Daftar pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA, atau Turabain
2.    Riwayat hidup ketua peneliti dan anggota peneliti
3.    Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan telah dihasilkan sampai saat ini.



BAB 8
PENGUMPULAN DATA PTK

Guru harus dapat mengumpulkan data selama melaksanakan PTK. Data itu diperoleh melalui berbagai cara untuk mengetahui jenis data yang diteliti. Jenis data dikumpulkan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau ketidakberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Jenis alat pengumpulan data harus diuraikan melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi aktifitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas dan sebagainya.
A.     Teknik pengumpulan data
1.      Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dapat digolongkan ke dalam tiga jenis:
a.  Metode kertas dan pensil
1)     Catatan lapangan pribadi
Guru/peneliti sedara sistematis membuat catatan tentang situasi kelas.
2)     Buku harian siswa
Siswa diminta untuk membuat catatan-catatan mengenai respon mereka terhadap pelajaran yang diberikan.
3)     Kuisioner
Kuisioner disusun untuk memperoleh gagasan-gagasan tentang kecenderungan yang ada.
b. Metode “hidup”
1)     Metode sosiometri
Metode ini untuk menganalisis hubungan social. Siswa diminta untuk menentukan siapa teman yang disenangi dan yang tidak disenangi. Guru menganalisis informasi tersebut untuk meningkatkan suasana social dan emosional dalam kelas.
2)      Interview dan diskusi
Di dalam diskusi diperlukan usaha agar peserta tidak lebih dari 7 orang.
c.  Metode ostensive
1)     Presentasi slide-tape
2)     Interview dengan audio-tape
3)     Video-tape
2.      Pembatasan data yang dikumpulkan
Untuk menentukan data yang relevan, guru/peneliti harus mengingat titik focus penelitian yang telah ditentukan sebelumnya

B.     Alat penelitian untuk pengumpulan data
Beberapa alat penelitian yang dapat dipakai untuk membantu penelitian yaitu:
1.    Pengamatan/observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dimana peneliti melihat situasi penelitian. Untuk menghindari pengaruh kecenderungan tidak objektif maka digunakan dua atau tiga pengamat.
a.  Beberapa pendekatan prosedur observasi
1)     Interpretasi
Fakta yang direkam dalam observasi langsung diinterpretasikan dengan kerangka piker tertentu.
2)     Fokus
Dengan penetapan focus yang dimaksud perhatian pengamat akan dibatasi pada titik bidik yang telah ditetapkan. Di sisi lain ada saatnya diperlukan observasi yang bersifat terbuka.  
3)     Pelaksanaan PTK
Dalam konteks PTK guru yang merupakan pelaksana tindakan merupakan juga pengamat PTK
4)     Tujuan
Observasi dilakukan terutama untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan.
5)     Alat bantu rekam
Alat bantu rekam menjanjikan kemanfaatan yang nyata dalam bentuk kelengkapan rekaman.
6)     Sasaran observasi
Observasi dipusatkan pada proses maupun hasil tindakan pembelajaran.
b. Pilihan prosedur observasi
1)     Observasi terbuka
2)     Observasi terfokus
3)     Observasi terstruktur
4)     Observasi sistematik
c.  Langkah-langkah observasi
1)     Pertemuan perencanaan
2)     Penetapan focus observasi
3)     Penentuan criteria observasi
Beberapa contoh criteria observasi dalam PTK sebagai berikut:
a)     Peningkatan proses pembelajaran
b)     Peningkatan hasil belajar
c)      Peningkatan keterlibatan warga sekolah dalam tindakan perbaikan
4)     Alat bantu observasi
5)     Keterampilan mengobservasi
a)     Kemampuan “menunda” kesimpulan
b)     Keterampilan hubungan antar pribadi
c)      Kemampuan teknis
d)     Pelaksanaan observasi
6)     Diskusi balikan
7)     Perencanaan tindak lanjut
2.      Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.
3.      Kuisioner
Ada dua macam kuisioner yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka.
4.      Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar dan tes kecerdasan.
5.    Daftar inventori kepribadian
Tiga jenis ukuran kepribadian yang paling banyak dipakai adalah daftar inventori, skala penilaian dan teknik proyektif.
a.  Daftar inventori adalah daftar pertanyaan yang menggambarkan pola tingkah laku dan mereka diminta untuk menunjukkan apakah tiap-tiap pertanyaan merupakan ciri tingkah laku mereka.
b. Skala penilaian merupakan alat penilaian yang memerlukan penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap tingkah laku atau penampilan orang lain.
c.  Teknik proyeksi adalah ukuran yang dilakukan dengan jalan meminta seseorang memberikan respon kepada suatu stimulus yang ambigu atau yang tak tersusun.
6.      Skala
Skala adalah seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek, tingkah lakudengan tujuan mengukur sifat.
a.  Skala Likert
Skala ini merupakan sejumlah pertanyaan positif dan negative mengenai suatu objek sikap. Dalam memberikan respon subjek menunjukkan sangat setuju (2), setuju (1), tidak mempunyai pilihan (0), tidak setuju (-1) atau sangat tidak setuju (-2).
b. Skala Thurstone
Thurstone mengembangkan metode untuk menentukan nilai skala tertentu pada hal-hal yang mewakili berbagai tingkat sikap yang menyenangkan.
c.  Skal Guttman
Guttman mengembangkan suatu teknik dengan menggolongkan skala berdimensi tunggal.
d. Skala perbedaan makna (Semantic defferential scale)
Skala ini didasarkan pada pandangan bahwa objek itu mempunyai dua macam makna bagi seseorang yaitu makna denotative dan konotatif yang dapat dinilai sendiri-sendiri

7.      Pekerjaan siswa
8.      Audio taping or video taping
9.      Catatan tingkah laku siswa
10.  Attitude scales
11.  Dokumentasi

C.      Memonitor Data
1.      Memonitor sendiri
2.      Monitoring oleh teman-teman
3.      Monitoring oleh siswa
4.      Monitoring bersama

D.     Analisis Data
Analisis data dilakukan melalui diskusi tentang criteria, ruang lingkup penelitian serta tingkah laku yang terlihat. Analisis adalah memberikan makna terhadap apa yang telah terjadidi dalam kehidupan kelas sesungguhnya.

E.      Validasi Data
1.      Cara-cara Validasi Data
a.  Triangulasi
b. Penjenuhan
c.  Triangulasi dengan memakai berbagai sumber:
-          Survey
-          Kuisioner
-          Observasi
-          Intervensi
-          Dokumen
d. “Audit Trail”
Data diperiksa oleh pihak ketiga misalnya oleh responden kunci mencakup informasi yang mendeskripsikan cara-cara yang dipakai untuk mengontrol kesalahan sehingga mampu mengambil kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

F.      Sintesis Data
Mensintesis data berarti mengumpulkan semua data yang diperoleh dalam bentuk sedemikian rupa sehingga mudah dikomunikasikan dan dipahami oleh masyarakat. Sintesis adalah cara menjelaskan tindakan agar dipertahankan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.      Kebutuhan akan penelitian tindakan baik antar maupun di dalam sekolah
2.      Kebutuhan akan dukungan dari teman
3.      Kebutuhan guru untuk mempublikasikan hasil penelitiannya
4.      Kebutuhan majalah-majalah ilmiah yang berhubungan dengan penelitian serta perguruan tinggi
5.      Kebutuhan untukmenyusun jaringan sebagai forum menukar informasi

G.     Interpretasi Data
Hipotesis / data yang telah divalidasi diinterpretasikan dengan cara menghubungkan dengan teori-teori dan norma-norma yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk member arti terhadap apa yang telah diperoleh sebagi hasil penelitian.


BAB 9
VALIDITAS PENELITIAN

Validitas adalah derajat yang menunjukkan sejauh mana hasil tersebut berguna ( relevan ) sebagai petunjuk untuk guru tertentu, serta kekuatannya untuk memberi informasi dan argument tentang meningkatkan praktik pendidikan di masyarakat professional yang lebih luas.
A.     Langkah Validasi
1.     Validasi diri sendiri
Ada beberapa criteria untuk membenarkan hasil yang diperoleh, yaitu:
a.      Praktik Sebagaimana Realisasi Nilai-Nilai (Values)
Penelitian pendidikan dimulai dengan pernyataan, baik secara lisan maupun tertulis, atau gagasan-gagasan mengenai nilai-nilai. Seringkali penelitian terlaksana karena nilai-nilai dilupakan di dalam praktik. Keinginan untuk mengubah sesuatu yang bersifat negative menjadi positif, dan motivasi untuk meningkatkan pendidikan, menjadi insentif dan pendorong adanya penelitian.
b.      Refleksi Kritis yang Disengaja
Refleksi kritis merupakan cara di mana pemahaman mengenai praktik pendidikan di transformasi, dan dimana guru membuat refleksi, serta proses dipublikasikan sehingga orang lain dapat memahaminya.
c.       Kebutuhan akan Penelitian yang Ilmiah
Pertanyaan-pertanyaan/masalah penelitian tindakan memberikan prosedur yang logis dalam menunjukkan tahap-tahap penting penelitian. Peneliti-peniliti dapat saja mengembangkan skema-skema yang menurutnya lebih memadai untuk kebutuhan mereka sendiri, seperti skema yang ada di buku
d.      Interpretasi Pribadi sebagai Dasar Dialog
Kualitas yang dinilai paling rendah dari guru adalah pengetahuan yang bersifat intuitif. Kekuatan penelitian tindakan adalah bahwa setiap guru menginterpretasikan kegiatan mereka sendiri.
2.     Validasi oleh Teman
Hasil-hasil penelitian mempunyai nilai social hanya apabila telah dikomunikasikan kepada orang lain. Di dalam penelitian tindakan dianjurkan untuk mempublikasikan apa yang telah di peroleh peneliti, dan membahasnya dengan orang lain. Meskipun apa yang telah dilakukan guru/peneliti telah dapat meningkatkan proses belajar siswanya tetapi hal tersebut perlu di validasi secara eksternal oleh orang lain yang dapat menyetujui dan mengatakan bahwa apa yang diperoleh memang berguna bagi orang lain.
a.      Prosedur Menghadapi Kelompok Validasi
Prosedur menghadapi kelompok validasi adalah sebagai berikut:
1)     Sebelum pertemuan, berikan laporan tentang apa yang telah dilaksanakan di dalam penelitian.
2)     Ajukan kepada kelompok validasi pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a)     Apakah laporan ini merupakan deskripsi yang valid mengenai proses pendidikan?
b)     Apakah bukti-bukti yang terlihat mendukung apa yang telah dilakukan oleh peneliti?
c)      Adakah terlihat indikasi saat-saat kritis yang menunjukkan adanya nilai-nilai pendidikan?
3)     Kelompok validasi mengkaji bukti-bukti yang ada, menyesuaikannya dengan transkrip, rekaman ( kalau ada ), dan membicarakannya dengan peneliti. Dianjurkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan secara berkala dan teratur di dalam penelitian tindakan ini.
b.      Kriteria Pernyataan Validitas Komunikasi Sosial
Ada empat criteria yang perlu diperhatikan untuk menyatakan validasi komunikasi social yang sangat berguna bagi penelitian tindakan, yaitu bahwa:
1)     Pernyataan benar,
2)     Pembicaraan dapat di mengerti seluruhnya,
3)     Pembicaraan otentik
4)     Situasi memadai untuk hal-hal yang akan di katakana.
c.      Kesepakatan Peneliti dan Kelompok Validasi
Jadi antara peneliti dan kelompok validasi harus ada kesepakatan bahwa:
1)     Apa yang di katakan mengenai tindakan yang telah dilaksanakan di dalam penelitian benar.
2)     Keduanya memakai bahasa dan ungkapan yang dapat di mengerti oleh kedua belah pihak.
3)     Kedua belah pihak menjunjung tinggi kebenaran serta menghindari kesalahan.
4)     Situasi cocok untuk mendiskusikan isu tersebut.
3.     Validasi oleh Siswa
Bagi peneliti sangat penting untuk memperoleh catatan mengenai reaksi yang di berikan oleh siswa terhadap tindakan-tindakan yang tealh dilaksanakan. Catatan siswa dapat diperoleh dalam bentuk catatan harian, pernyataan pendek yang tertulis, atau rekamanbaik audio maupun video, yang setiap kali perlu didiskusikan.
a.      Hal-hal yang perlu di perhatikan
Dalam melakukan PTK perlu diiingat:
1)     Teori-teori dalam pendidikan tidak/kurang berarti apabila tidak ada implikasi secara praktis
2)     Aplikasi teori-teori tersebut tidak dapat netral, karena oranglah yang mengambil keputusan-keputusan.
3)     Penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan masalah yang ada di sekolah.
4)     Tidak menolak teori-teori yang ada, tetapi menggeser peranannya ke situasi baru.
5)     Memerlukan partisipasi orang lain
6)     Memerlukan keterbukaan terhadap pengalaman-pengalaman dan proses-proses baru.


b.      Lingkaran Tindakan-Refleksi
PTK seperti lingkaran yang terus berputar sampai guru mengalami kepuasaan dalam pembelajarannya. Lingkaran-refleksi itu contohnya:
1)     Saya mengalami masalah karena sebagian/beberapa nilai saya tak dapat diterapkan di dalam praktik.
2)     Saya membayangkan cara memecahkan masalah tersebut.
3)     Saya terapkan gagasan tersebut.
4)     Saya mengevaluasi hasil pemecahan masalah tersebut.
5)     Saya mengadakan modifikasi rencana dan gagasan-gagasan selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi.
6)     Saya berusaha untuk melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah saya lakukan.
c.       Tips Melaksanakan PTK
Yang perlu diperhatikan di dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah:
1)     Mulai dari keinginan guru untuk memperbaiki pembelajarannya.
2)     Mulai dengan hal-hal/ruang lingkup yang kecil ke langkah berikutnya.
3)     Rencana dengan baik antara lain:
a)     Mana masalah yang perlu di teliti dahulu, siapa yang akan diikutsertakan, bagaimana umpan balik, sumber-sumber apa yang dipakai dsb.
b)     Buat jadwal waktu yang realistis
4)     Ikut sertakan orang lain, sebagai partisipan dan validator
5)     Beri informasi kepada orang lain mengenai pendidikan anda
6)     Beri laporan kepada orang lain dan minta umpan balik
7)     Susun jadwal untuk penulisan.
d.      Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai
Guru hendaknya berhati-hati terhadap hal-hal di bawah ini:
1)     Pemikiran tertentu dapat berubah karena tidak sesuai dengan kenyataan.
2)     Dapat terjadi kesalahan/ketidakberesan dalam berbagai aspek
3)     Dapat terjadi gangguan-gangguan dari pihak system yang telah ada
4)     Selalu ditemukan kesulitan dalam memulai, karena itu susunlah permasalahan yang dikuasai oleh guru sendiri.



BAB 10
SYARAT KEBERHASILAN PTK

A.     Faktor Penentu Keberhasilan PTK
1.      Rencana , rencana merupakan rangkaian tindakan berurutan  untuk memperbaiki pembelajaran
2.      Tindakan, tindakan dalam PTK harus hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang terencana.
3.      Observasi, observasi berfungsi mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberlakukan kepada subjek.
4.      Refleksi, refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi.

B.     Syarat Keberhasilan  PTK
1.      Tekad, Komitmen dan Dedikasi
Guru, teman sejawat serta para siswa harus memiliki tekad dan komitmen serta dedikasi yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.      Tanggung Jawab Guru dan teman Sejawat
Guru dan teman sejawat menjadi pusat penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai setelah melakukan PTK.
3.      Tindakan Berdasar Pengetahuan
Tindakan yang harus dilakukan guru hendaknya didasarkan pada pengetahuan, baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoritis maupun pengetahuan teknis prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain atau guru lainnya dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan juga berdasarkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.
4.      Situasi Dapat Diubah
Tindakan PTK dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan.
5.      Pengajuan pertanyaan
PTK melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan  perubahan tindakan.
6.      Pemantauan Sistematik
Guru harus memantau secara sistematik agar dapat mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan.
7.      Penjabaran  Tindakan
Guru membuat penjabaran atau deskripsi otentik objektif tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual, perekaman audio, video, riwayat subjektif yang diambil dari buku harian, refleksi, observasi pribadi, dan riwayat fiksional.
8.      Penjelasan tindakan
a.       Identifikasi makna
Kita perlu identifikasi makna yang mungkin diperoleh (dibantu) wawasan teoritik yang relevan, pengaitan dengan penelitian lain.
b.      Mempertanyakan motif tindakan dan evaluasi atas hasil
c.       Teorisasi
9.      Penyajian laporan hasil PTK
Guru perlu menyajikan laporan hasil  PTK dalam berbagai bentuk termasuk:
a.       Tulisan tentang hasil refleksi diri
b.      Percakapan tertulis yang dialogis
c.       Narasi dan cerita
d.      Bentuk visual
10.  Validasi  pernyataan keberhasilan PTK
Guru perlu memvalidasi pernyataannya tentang keberhasilan PTK melalui pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti, baik dilakukan sendiri maupun bersama teman, meminta teman sejawat untuk memeriksanya sehingga muncul masukan yang dapat digunakan untuk memperbaikinya.
11.  Pemahaman Prosedur PTK
a.       prosedur pertama, penyusunan proposal PTK
b.      prosedur kedua, pelaksanaan rencana tindakan
c.       prosedur ketiga, analisis data
d.      prosedur keempat. Penulisan laporan PTK
12.  Penulisan Karya Tulis mengenai PTK
PTK belum dikatakan berhasil bila guru belum menuangkannya ke dalam karya tulis. Karya tulis sebenarnya sangat bermanfaat bagi masyarakat pengguna lain.

C.      Langkah-Langkah yang Dilakukan Agar Sukses Dalam Membuat Karya Tulis Ilmiah
1.      Komitmen
Setiap guru harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam membuat karya tulis ilmiah. Jangan samapai dirinya dikalahkan oleh kemalasannya sendiri. Komitmen adalah janji yang tercermin dalam tindakan. Jika seseorang memiliki komitmen yang tinggi dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya maka keberhasilan itu akan ada di depan mata. Mereka yang sukses dalam karya tulisnya adalah mereka yang mempunyai komitmen yang tinggi pada dirinya sendiri.
2.      Konsisten
Rutinitas kerja yang padat sering kali membuat para guru menjadi inkonsistensi terhadap komitmen yang mereka ucapkan. Terlebih jika mereka mengalami kendala-kendala yang menggagggu jalannya pembuatan karya ilmiah. Wajar saja jika mereka belum berhasil menyelesaikan karya tulisnya, karena untuk keberhasilan sebuah karya tulis dibutuhkan konsistensi terus menerus dan tak pernah berhenti menulis. Apabila ada kendala yang dihadapai, maka tak perlu sungkan untuk meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikan kendala tersebut.
3.      Kerja Keras
Kerja keras adalah gerbang utama berikutnya yang harus dilakukan oleh seorang guru agar sukses dalam membuat karya tulisnya. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah seorang guru harus bekerja keras untuk membuat karya tulis ilmiah yang enak dibaca dan komunikatif serta bermanfaat bagi orang lain.
4.      Kerja Cerdas
Seorang guru harus pandai membagi waktu. Ia harus tau kapan ia harus meulis kapan ia harus berinteraksi dengan teman-temannnya untuk mendapatkan masukan. Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan. Sperti halnya bunyi pepatah “sedikit demi sedikit lama-lama akan jadi bukit”. Begitu juga dalam melaporkan penelitian. Harus dicatat sedikit demi sedikit baru kemudian dipindahkan dalam bentuk laporan penelitian.
5.      Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas hendaklah menjadi bagian dalam membuat sebuah karya tulis. Ketika niat ikhlas maka akan muncul sebuah kekuatan super yang akan membantu kita mewujudkan ide-ide dalam sebuah tulisan. Tulisan yang berbobot adalah tulisan yang komunikatif dengan pembacanya dan memberikan pencerahan kepada siapa saja yang membacanya.
6.      Kerjasama/Kolaboratif
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, sebaiknya dilakukan dengan berkolaborasi bersama teman sejawat, karena dengan itukita akan banyak mendapat masukan. Jangan sampai anda hanya mengungkapkan pendapat pribadi yang sifatnya subyektif dan cenderung menyalahkan yang lain.
7.      Koneksi
Tak ada orang yang sukses hari ini tidak memiliki koneksi. Dalam dunia sekolah anda harus bersinergi membangun jaringan terutama dengan kepala sekolah yang merupakan orang nomor satu di sekolah anada
8.      Kemauan Kuat
Kemauan yang kuat membuat seseorang memiliki kekuatan yang dahsyat yang membuatnya merasa mudah dalam melakukan penelitian dan melaporkannya dalam bentuk karya tulis.
9.      Kontekstual
Tulislah sesuatu yang sesuai dengan keadaan nyata di lapangan atau kelas. Sesuai dengan kebutuhan siswa dan juga guru sehingga tujuan  penelitian dapat tercapai.
10.  Kredibel
Karya tulis yang dibuat harus merupakan karya pribadi bukan karya yang memplagiasi karya orang lain.
11.  Kerja Tuntas/Ketuntasan
Jangan menunda-nunda pekerjaan. Segera tuntaskan jadwal yang telah direncanakan hingga selesai.
12.  Kejujuran
Karya tulis yang dibuat harus dilandasi kejujuran. Jangan sampai menuliskan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
13.  Ketelitian/Kecermatan
Tanpa ketelitian yang tinggi sebuah karya ilmiah tidak akan dapat dibuat dengan baik. Itu sebabnya seorang guru yang ingin karya ilmiahnya baik harus teliti.
14.  Kesabaran
Karya tulis yang baik adalah karya tulis yang runut metodologinya, baik bahasanya serta dilengkapi kajian pustaka. Untuk itu semua, diperlukan kesabaran ekstra. Tanpa kesabaran yang tinggi, karya itu akan menjadi karya yang terkesan tergesa-gesa.
15.  Kreativitas
Guru harus kreatif dalam membuat karya tulisnya. Bukan hanya (ATM/ Amati Tiru Modifikasi). Jangan sampai apa yang ia tuliskan telah diteliti oleh orang lain.
16.  Kondusif/keadaan yang baik
Karya tulis yang dibuat oleh guru harus menunjukkan suasana yang kondusif dalam melakukan tindakan perbaikannya.
17.  Keragaman
Karya tulis yang dibuat disarankan beragam, agar kita mendapatkan khasanah ilmu pendidikan yang beragam pula.
18.  Konten Kreatif
Hendakalah karya tulis yang dibuat benar-benar kreatif, jangan menuliskan konten yang hamper sma-sama saja kontennya dengan yang dituliskan oleh orang lain.
19.  Keaslian
Karya tulis yang dibuat oleh guru haus orisinil dan dapat dipertanggungjawabjkan keasliannya.
20.  Komunikatif
Dalam penulisana karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa yang komunikatif. Ketika bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah popular yang komunikatif maka karya tulisannya akan mudah dicerna dan bermanfaat untuk orang banyak.






sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com