A.
Pengertian Ranah Kognitif
Ranah Kognitif atau dalam bahasa Arab
al-Nahiyah al-Fikriyyah adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom adalah segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah
termasuk dalam rana kognitif.
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat
untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S.
Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa
domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam
pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain,
yaitu:
1. Cognitive
Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat,
sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)
berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti
tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin
.
Teori-teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa
kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah
laku anak. Dengan kemampuan kognitif ini maka anak dipandang sebagai individu
yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.
Menurut Drever (Kuper & Kuper, 2000)
disebutkan bahwa ” kognisi adalah istilah umumyang mencakup segenap model
pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan
penalaran”.
Sedangkan menurut Piaget (Hetherington &
Parke, 1975) menyebutkan bahwa ” kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan
menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya”. Pieget
memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusunpengetahuannya
mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Selanjutnya walaupun
proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh
pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga aktif
menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam
mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi.
Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa “kognisi
adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya
mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan,
memperkirakan, menduga, dan menilai.
Dari berbagai pengertian yang telah disebutkan di
atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh
psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan
persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan
seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa
depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menlai, dan
memikirkan lingkungannya.
B.
Jenjang Ranah Kognitif
Menurut taksonomi Bloom dalam ranah kognitif
terdapat enam jenjang proses berfikir yang diurutkan secara hierarki piramidal
atau mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
Sistem klasifikasi Bloom dapat digambarkan sebagai berikut:
Keenam
jenjang yang dimaksud adalah:
(1)
Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Pengetahuan (knowledge)
adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau
mengenal kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan
sebagainya. Pengetahuan atau ingatan ini adalah adalah merupakan proses
berrfikir yang paling rendah[1].
Dalam jenjang kemampuan ini seseorang ditumtut untuk dapat mengenali atau
mengetahui adaanya konsep , fakta atau istilah-istilah dan lain sebagainya.
(2)
Pemahaman (comprehension)
Pemahaman (comprehension)
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu
itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang
sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
Kemampuan ini umumnya
mendapat penekanan dalam proses belajar-mengajar. Siswa dituntut memahami atau
mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan
dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal yang
lain.
Kemampuan pemahaman
dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:
a). Menejemahkan (translation)
b). Menginterpretasi
(interpretasi)
c). mengekstrapolasi
(extrapolation)
(3)
Penerapan (application)
Penerapan (application)
adalah kesanggupan untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara
ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, serta teori-teori dalam
situasi baru dan konkret.
(4)
Analisis (analysis)
Analisis (analysis)
adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau
keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan
diantara bagian-bagian atau factor-faktor yang satu dengan factor-faktor
lainnya.
Dalam jenjang
kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau
keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya.
(5)
Sintesis (syntesis)
Sintesis (syntesis)
adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir
analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau
unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur
atau berbentuk pola baru.
Pada jenjang ini
seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan
berbagai factor yang ada. Hasil yang diperoleh dari penggabungan ini dapat
berupa:
a). Tulisan
b). Rencana atau
Mekanisme
(6)
Penilaian (evaluation)
Penilaian (evaluation)
merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam rana kognitif menurut Taksonomi
Bloom. Penilaian (evaluation).
Berikut
ini adalah gambar pengklasifikasian ranah kognitif yang berbentuk piramidal
Penilaialian (Evaluation)
Sintesis (Synthesis)
Analisis (Analysis)
Penerapan
(Application)
Pemahaman (Comprehension)
Pengetahuan (Knowledge
Keenam
aspek ini bersifat kontinum dan overlap (saling tumpang tindih). Dari gambar
diatas dapat dilihat bahwa :
Aspek
nomor 1, pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling dasar
Aspek
nomor 2, pemahaman, meliputi juga aspek nomor 1.
Aspek
nomor 3, penerapan, meliputi juga aspeknomor 2 dan 3.
Aspek
nomor 4, analisis, meliputi juga aspek nomor 3, 2 dan 1.
Aspek
nomor 5, sintesis, meliputi juga aspek nomor
4, 3, 2 dan 1.
Aspek
nomor 6, penilaian, meliputi juga aspek nomor 5, 4, 3, 2 dan 1.

0 komentar:
Posting Komentar